Penyakit pada Burung Kenari: Mengenali dan Mengobatinya




Memelihara burung kenari bisa menjadi hobi yang menyenangkan. Namun, layaknya makhluk hidup lainnya, kenari juga bisa terserang penyakit. Mengenali gejala dan cara mengobati penyakit sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan burung kesayangan Anda.

Tanda-tanda Kenari Sakit

Kenari yang sakit biasanya menunjukkan beberapa perubahan perilaku atau fisik. Perhatikan tanda-tanda berikut pada burung Anda:

  • Hilang selera makan atau minum: Burung yang sakit sering kali menolak makan atau minum.
  • Lesu dan tidak aktif: Kenari yang biasanya aktif dan berkicau tiba-tiba menjadi diam, sering tidur, atau berdiam diri di dasar sangkar.
  • Bulu mengembang: Ini adalah tanda umum bahwa burung merasa tidak enak badan. Bulunya akan terlihat mengembang seperti bola.
  • Perubahan pada kotoran: Perhatikan jika kotoran kenari menjadi lebih encer (diare), berwarna tidak biasa, atau mengandung darah.
  • Kesulitan bernapas: Gejalanya bisa berupa napas yang terengah-engah, suara klik saat bernapas, atau hidung berlendir.
  • Bulu rontok tidak wajar: Jika kerontokan bulu terjadi di luar masa mabung (ganti bulu), ini bisa jadi tanda penyakit.

Jenis Penyakit Kenari dan Cara Mengobatinya

Berikut adalah beberapa penyakit yang umum menyerang burung kenari dan cara penanganannya:

1. Snot (Flu Burung)

Ini adalah salah satu penyakit pernapasan yang paling sering menyerang kenari. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

  • Gejala: Hidung berlendir, napas tersengal-sengal, mata bengkak dan berair, serta bulu di sekitar mata basah.
  • Cara Mengobati:
    • Isolasi: Segera pisahkan kenari yang sakit dari burung lain untuk mencegah penularan.
    • Pemberian antibiotik: Berikan antibiotik khusus burung yang bisa didapatkan di toko hewan peliharaan atau dari dokter hewan. Ikuti dosis yang tertera pada kemasan.
    • Jaga kehangatan: Pindahkan sangkar ke tempat yang hangat, jauh dari angin.

2. Diare (Mencret)

Diare bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, makanan yang tidak bersih, atau stres.

  • Gejala: Kotoran encer dan berair. Kenari terlihat lesu.
  • Cara Mengobati:
    • Berikan air bersih: Ganti air minum dengan air bersih yang dicampur dengan cairan oralit atau obat diare khusus burung.
    • Ubah pakan: Ganti pakan biji-bijian dengan pakan yang lebih mudah dicerna, seperti milet putih. Hindari memberikan sayuran atau buah untuk sementara.
    • Jaga kebersihan: Bersihkan sangkar secara total untuk menghilangkan bakteri penyebab diare.

3. Kutu dan Tungau (Kutu Kandang)

Parasit eksternal ini bisa sangat mengganggu kenari. Mereka menghisap darah burung dan menyebabkan gatal, stres, hingga anemia.

  • Gejala: Kenari sering menggaruk-garuk tubuhnya, bulu terlihat tidak rapi, dan adanya bintik-bintik merah kecil (tanda gigitan) pada kulit.
  • Cara Mengobati:
    • Semprotan anti-kutu: Gunakan semprotan atau bedak khusus burung anti-kutu yang aman. Semprotkan ke tubuh burung, hindari area mata dan paruh.
    • Bersihkan sangkar: Cuci dan desinfeksi seluruh bagian sangkar, termasuk tangkringan dan tempat makan/minum, untuk membasmi telur dan kutu yang bersembunyi.

4. Kaki Berkerak (Scaly Leg Mites)

Penyakit ini disebabkan oleh tungau yang menyerang kaki kenari, membuatnya tampak bersisik dan berkerak.

  • Gejala: Kaki kenari terlihat bersisik, tebal, dan berkerak. Burung sering mengangkat kaki atau menggaruknya.
  • Cara Mengobati:
    • Olesi kaki: Oleskan petroleum jelly atau salep khusus burung anti-tungau ke bagian kaki yang terinfeksi. Lakukan secara rutin hingga kerak menghilang.
    • Jaga kebersihan: Pastikan tangkringan dan sangkar selalu bersih agar tungau tidak kembali.

Pencegahan Lebih Baik dari Pengobatan

Mencegah penyakit jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Terapkan langkah-langkah berikut untuk menjaga kenari Anda tetap sehat:

  • Jaga kebersihan: Rutin bersihkan sangkar, ganti air minum dan pakan setiap hari.
  • Berikan pakan bergizi: Sediakan pakan yang berkualitas dan seimbang, termasuk biji-bijian, sayuran, dan suplemen.
  • Sinar matahari: Jemur kenari di pagi hari sekitar 15-30 menit untuk mendapatkan vitamin D yang baik bagi kesehatannya.
  • Hindari stres: Tempatkan sangkar di lokasi yang tenang, jauh dari kebisingan atau predator (seperti kucing).

Dengan perawatan yang konsisten dan perhatian ekstra, Anda bisa memastikan burung kenari Anda tetap sehat, aktif, dan terus berkicau merdu. Jika kondisi kenari tidak membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan.

Post a Comment

Previous Post Next Post